cersex cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot, cerita mesum terbaru 2015 – cerita dewasa: foto model suamiku – perkenalkan, umurku 31 tahun dan namaku alya. ane seorang wanita menikah, dan tahun ini merupberencana tahun ke-4 pernikahanku bersama seorang laki-laki yang sangat ane cintai. bram suamiku, berusia 2 tahun diatasku.
oh iya, badanku sebenarnya biasa-biasa saja menurutku, bersama tinggi 151cm dan berat badan 45 kg, ane ketara mungil sekali dibandingkan bersama mas bram suamiku yang tinggi besar (171cm, 75kg), namun meski ane mungil, tetap di berikan ke makinan bersama kulit yang putih serta ukuran payudaraku yang mampu membuat setiap segenap adam menelan ludah meski hanya bersama meliriknya. cup d, ya payudaraku menyandang ukuran yang membanggberencana untuk ane, meski terkadang sedikit menyusahkan saat berbelanja bra di dept.store.
aku seorang business woman, super aktif dan mudah bergaul bersama siapa saja. hal itu juga yang mungkin menyebabkan ane membuka usaha travel agent yang cukup berkembang pesat. berbeda bersama suamiku, dia sedikit pendiam dan pekerja kantoran seperti kebanyberencana orang-orang perkotaan.
kehidupan seksual kami sebenarnya bisa dibilang memuaskan, malah bisa dikategorikan hot. meski mas bram pendiam tapi untuk urusan yang satu ini dia tak terlihat pendiam. awal pernikahan kami, ane seperti istri terliput istri yang lugu untuk urusan sex, tapi mas bram memberikan banyak sekali bimbingan se sampai ane benar-benar tahu bagaimana menikmati sex, bukan hanya seperti pelengkap pernikahan semata, melainkan juga seperti penikmat seperti halnya menikmati mberencanaan.
suamiku, mas bram punya hobi fotografi dan dia senang sekali menjelma berprofesikan ane objek foto, menginjak dari gaun sexy, bikini, sampai telanjang sudah semua ane lakukan seperti model foto dadberencana mas bram. yah pikirku daripada bayar wanita lain seperti modelnya, dan siapa juga yang bisa menjamin kalau sehabis sesi foto-foto terus langsung pulang, makin baik ane saja yang menjelma berprofesi model suamiku sendiri.
hobby suamiku ini lah yang akhirnya membawa ane masuk ke petualangan yang tak pernah ane bayangkan sebelumnya. semuanya berawal dari seringnya suamiku menunjukan hasil foto-fotonya kepada teman sekantornya yang juga hobby fotografi sama bersama suamiku.
dan di sabtu sore, terjadilah perbincangan ini.
‘ma, ayolah…’ rengek suamiku sore itu, ‘agus sudah memastikan nia juga untuk acara ini….’ lanjutnya lagi.
‘ah papa, masa istri sendiri di jadikan model foto sexy orang lain’ ujarku.
ternyata suamiku membuat kesepakatan bersama teman sekantornya untuk menjelma berprofesikan istri-istrinya seperti model foto sexy, yah ane dan mbak nia berencana berpose sexy menggenberencana bikini, begitu kira-kira yang di rencanberencana oleh suamiku beserta mas agus.
‘pa, mama bukan model profesional yang bisa berpose begitu begini didepan kamera orang lain’
‘selama ini mama melakukanya dan berani karena papa juga’, ane memberikan penjelasan sebisa mungkin. namun ketaranya suamiku terus menggempur bersama rayuan-rayuannya dan berusaha memastikan ane.
singkat cerita, akhirnya suamiku menang bersama iming-iming sesi pemotretan dilakukan di sebuah villa di bali. hitung-hitung sekalian liburan pikirku, apa salahnya.
sebulan kemudian akhirnya, kami berempat bertolak ke bali. menyewa sebuah villa bersama private pool dan 2 kamar yang menghadap ke kolam renang. siang itu kami langsung beristirahat dan siap-siap untuk sore nanti untuk me menginjak sesi pemotretan supaya tak terlalu terik matahari, karena konsep pemotretan menggenberencana bikini di sekitar area kolam renang.
aku memilih bikini bersama warna terang bercorak bersama model 2 pieces, payudaraku sedikit berontak setiap kali ane menggenberencana bikini. rasanya risih sekali tapi mau dikata apalagi, sudah terlanjur di bali.
mbak nia ane lihat sudah menunggu beserta mas agus dan mas bram di tepi kolam renang sambil menikmati beer di gelas masing-masing. dia ketara cantik sekali, bersama bikini model 2 pieces warna biru gelap bergaris putih, ketara sempurna sekali bak model profesional. postur tubuh mbak nia menyantuni sekali, bersama tinggi 170kg dan berat sekitar 55kg untuk menjelma berprofesi seorang model. meski berdada agak rata tapi lekukan pinggulnya serta rambutnya yang sedikit keriting sebahu, kulit putih, hidung mancung, dan bibir tipisnya, mampu membuat iri setiap wanita yang mendapatinya.
‘ayo kita menginjak dek alya….’ seru mas agus sedikit berteriak, ‘kok malah bengong disitu’.
aku pun tersadar dari lamunan minderku dan tersenyum serta perlahan tapi pasti menghampiri suamiku, mas agus, serta mbak nia yang sedari tadi menunggu. sebenarnya kalo saja bukan acara foto hanya liburan saja, ane tak masalah memakai bikini di lihat orang lain, tapi masalahnya sekarang ane ayak menjelma berprofesi foto model dadberencana, hal itulah yang mendadak membuat ane sedikit gugup.
akhirnya sesi pemotretan pun di menginjak. ane beserta mbak nia berpose seadanya, sambil sesekali tertawa cekikian saling menertawberencana satu sama lain, ledek-ledekan bersama pose konyol. namun hal itu yang membuat suasana canggung akhirnya cepat berlalu menjelma berprofesi lumer. sampai pada akhirnya mas agus memberikan ide untuk kami berdua toples, dan sontak saja ane serta mbak nia menolaknya.
sambil terus berfoto dan berpose, tanpa terasa matahari hampir tenggelam. saat sunset menjelang tiba-tiba tangan mas agus menarik tali bikini atasanku dari belberencanag, ane kaget sekali dibuatnya. sambil sedikit terpekik tertahan ane mencoba menutupi payudaraku yang besar ini, dan melirik suamiku,namun dia malah ikut-ikut tertawa beserta mas agus dan mbak nia.
‘ya udah klo gitu ane juga lepas deh….nih…’, mbak nia tiba-tiba saja melepas bikini atasnya yang dikenberencana tanpa canggung, dan suaminya menyambut riuh bersama sorberencana serta tepuk tangan, suamiku malah ikut tepuk tangan juga. ane jengah dibuatnya namun akhirnya hanya bisa pasrah. akhirnya di penghujung sunset kami berpose toples di foto oleh suami-suami kami.
malam harinya, karena capek kami hanya memesan mberencana malam lewat room service. kami mberencana berempat malam itu bersama diiringi canda dan tawa. malam itu ane hanya menggunberencana baju kaos terusan selutut, karena ane berpikir toh gak kemana-mana juga, bersama bra serta cd warna senda kulit menonjolkan keseksian dibalik baju kaos terusanku. mbak nia malam itu menggunberencana tshirt tanpa bra serta celana super pendek, cantik sekali. beda bersama ane bersama dandanan yang siap untuk tidur.
sehabis mberencana malam sekedarnya, kami berkumpul di tepi kolam renang sambil menikmati wine yang telah kami pesan lewat room service saat memesan mberencana malam tadi. pembicaraan kian hangat, ditambah lagi minuman ini ketara mendominasi libidoku. mas agus tak segan memuji-memuji badanku yang mungil namun menggairahkan menurutnya. sambil mendapati-lihat hasil jepretan kamera lewat laptop, sesekali mas agus menginjak nakal dan genit. matanya menatap kearah dadaku terus.
‘bram, coba lihat hasil lu tadi’, ujar mas agus kepada suamiku.
‘sebentar gw ambil dulu di dalam’, suamiku menjawab sambil bangkit menuju kamar untuk mengambil kamera yang tadi sore dipakai untuk pemotretan.
‘wah, alya… sampeyan meski mungil tapi mampu membuat suamiku terus-terusan jepret sampeyan bersama kameranya’, tiba-tiba mbak nia berkomentar, dan memang benar 65% hasil jepretan mas agus adalah tentang diriku.
untung suamiku tak lama datang, se sampai mencairkan perasaan sedikit ke tak menenteramkanan ane terhadap mbak nia. mas agus langsung menghubungkan kamera suamiku bersama laptop, dan menginjak menjelajahi hasil jepretannya yang ternyata sama saja, suamiku makin banyak membidik mbak nia ketimbang diriku. dasar lelaki ujarku dalam hati membatin.
sambil mendapati-lihat hasil foto sore tadi, ane perhatikan mas agus sesekali melirik kearahku genit sambil tersenyum. awalnya ane jenggah dibuatnya, tapi karena pengaruh alkohol dari wine yang ane minum, ane bisa cuek menanggapinya. tak henti-hentinya mas agus memperhatikan payudaraku yang tertutup bra serta baju kaos tipis, dan entah kenapa makin lama ane makin senang dibuatnya. perasaan senang menjelma berprofesi pusat perhatian ini lama-lama membuat libidoku kembali meninggi, otak ku menginjak berpikir macam-macam. ane perhatikan mas agus cukup ganteng, bersama badan yang atletis bersama tinggi hampir sama bersama mbak nia.
‘ah, ane sudah ngantuk…pamit duluan yah tidur’ ujarku pamit seraya berdiri meninggalkan mereka bertiga yang masih asik membicarberencana hasil foto tadi sore. ane memutuskan untuk tidur saja daripada otak ini berpikir yang bukan-bukan. mungkin pengaruh alkohol atau pengaruh cemburu karena mas bram sedari sampai di bali siang tadi matanya tak pernah lepas memandang tubuh mbak nia.
5 menit….10 menit….15 menit berlalu begitu saja. ane di dalam kamar yang sudah mati lampunya berjuang untuk tidur, meski mata terpejam namun jantung berdetak bersama keras, entah kenapa. ah mungkin pengaruh wine yang kuminum batinku.
tak lama terdengar langkah kaki di kamar, ‘ah mas bram masuk ke kamar’, batinku tanpa menoleh sedikitpun memeriksa siapa yang datang, dan perlahan suamiku memeluk ku dari belberencanag. hal ini membuat darahku tiba-tiba berdesir dan daerah kewanitaanku berdenyut. ane biarkan suamiku menciumi pundak leherku dari belberencanag, ane nikmati ciuman yang menginjak disertai jilatan-jilatan kecil yang membawa sejuta sensasi kenikmatan dalam tubuhku. tanganya menginjak meraba kedepan, kerah payudaraku.
aku hanya bisa melenguh nikmat mendapatkan perlakuan seperti itu. kalo saja libidoku tak setinggi ini, ane pasti masih bisa menahan. namun alkohol dalam wine tadi membuat libidoku meninggi bersama cepat, dan makin gilanya lagi ane membayangkan mas agus yang selama asik menciumi leher serta meremas payudaraku dari belberencanag, dan hal ini juga yang membuat ane tak membalikkan badan. ane menikmatinya, tapi bukan suamiku melainkan mas agus.
tak lama bajuku ditarik keatas, dan ane bersama mata masih terpejam membiarkanya. badanku dibalikanya sampai terlentang. dan payudaraku menginjak diciuminya sambil diberikan jilatan-jilatan kecil. sekarang brakupun ditariknya bersama sekali hentberencana, dan ane sekarang toples hanya menggunberencana cd saja. puting payudaraku di hisapnya pelan, ditariknya menggunberencana bibir bergantian kiri dan kanan, sambil tanganya terus sibuk mengusap seluruh permukaan kulit tubuhku. ane hanya bisa mendesah dan mendesah sambil memejamkan mata sambil memikirkan mas agus yang melakukan semua itu bukanya mas bram suamiku.
‘oohhhhh….’, desahku pelan saat tanganya menginjak menyentuh vaginaku dari luar, karena ane masih menggunberencana cd.
ciuman-ciuman dan hisapan di sekitar payudaraku serta putingnya menginjak menuju ke bawah lewat perut. hampir saja ane teriak menahan nikmat bercampur geli kalo saja ane tak cepat-cepat menahan terikan itu bersama lenguhan panjang,
‘aww….sssttt….oooohhhhh’.
aku menikmati sekali jilatan di sekujur tubuh bagian depanku ini, menikmatinya bersama mata terpejam.
perlahan tapi pasti jilatan itu menuju ke arah vaginaku yang sudah basah semenjak ane masih memakai baju lengkap. akhirnya cd ku ditarik kebawah, dan ane pun merenggangkan kakiku. ane benar-benar menikmati sekali setiap perlakuan suamiku, ane sedikit heran kenapa suamiku bersikap lembut dan pelan-pelan. tak seperti biasanya yang sedikit kasar dan buru-buru. namun ane tak peduli, karena saat ini ane sedang membayangkan mas agus yang selama menjilati vaginaku.
sapuan sapuan hangat lidahnya, ciuman ciuman serta hisapan bibirnya di klitorisku, membuat ane tak tahan lagi, sedikit lagi ane hampir orgasme, namun tiba-tiba……….
‘mas agus?’, ane terperanjat kaget saat ane membuka mataku, ternyata sedari tadi yang melakukan semua ini bukan suamiku tapi benar-benar mas agus seperti yang ane bayagkan. bagai disambar petir ane kaget setengah mati.
mas agus hanya tersenyum sambil berkata ‘aku pengen ngerasain ngentot sama sampeyan dek alya’.
aku hanya terdiam mendengar ucapanya itu, yang ada di otakku cuma bengong tak bisa memikirkan apa-apa lagi selain meneruskan menikmati permainan lidah mas agus di klitrosiku yang kian gencar. mungkin dari awal ane sudah berpikir mas agus jadi ane cepat menerima perlakuan mas agus tanpa perlawanan atau penolberencana.
tiba-tiba mas agus menghentikan aktifitasnya, bangkit dan membuka celana pendeknya serta menyodorkan penisnya ke arah mulutku. ane tak percaya dibuatnya, penis mas agus besar, makin besar dari suamiku. bersama bentuknya yang agak ke kiri serta urat-urat yang menonjol di pensinya membuat ane tak berpikir panjang lagi, langsung ane raih penisnya dan kubenamkan kemulutku.
aku mengoral mas agus sambil menahan nikmat jari-jarinya yang dimasukan ke vaginaku. kami berdua meracau keenberencana.
mas agus tak lama meminta ane menjempit penisnya di antara payudaraku. penis itu terasa hangat berada dibelahan payudaraku. mas agus terlentang dan ane diatas memijat-mijat penis mas agus bersama payudaraku. tapi tak lama, karena ane sudah tak tahan lagi,aku langsung bangkit menduduki mas agus yang tenga merem melek menikmati pijatan payudaraku.
‘arrghhh…..’, kami berteriak tertahan bersamaan saat ane masukan penis mas agus bersama cara mendudukinya. ane menginjak menggoyangkan pinggulku yang mungil, bersama perlahan namun pasti mas agus mengimbangi goyanganku bersama sesekali meremas kedua payudaraku.
mas agus mencoba berdiri, dan mencoba mengangkat tubuhku yang mungil turun dari atas ranjang. badanku menginjak perlahan terangkat, dan…’argghhhh….’, sensasinya luar biasa saat itu. mas agus menggendong ane seperti anak kecil sambil penis dan vagina kami berdua tetap beradu. namun hal itu tak bertahan lama. kini mas agus melepaskan penisnya dan meminta ane berdiri di ranjang sambil sedikit jongkok, ane tak mengerti pada awalnya, namun tak berapa lama kemudian mas agus memasukan penisnya dari belberencanag menuju vaginaku bersama posisi tetap berdiri. kedua tanganku ditarik kebelberencanag menahan tubuhku yang hampir jatuh kedepan, penis itu semakin dalam mengocok vaginaku, terasa penuh sekali karena ukuranya yang besar. ane hanya bisa mendesah desah tanpa melakukan perlawanan, begitu juga bersama mas agus tanpa bicara apa-apa hanya desahanya yang terdengar mengimbangi desahanku.
bersama sekali hentberencana tiba-tba, mas agus mendorongku kedepan dan tanpa melepaskan penisnya, dia menarik pinggulku keatas. ane mengerti hal ini, doggy style, yah gaya ini memang salah satu gaya favoritku dalam bercinta.
‘arghh…arghhhh….yah terus mas…terus…’,
‘begitu mas, makin cepat lagi kocok memeknya’,
aku makin menggila bersama gaya favoritku, ditambah lagi semenjak awal orgasmeku tertahan terus, ketaranya mas agus pandai sekali membaca situasi dan tak membiarkan ane merasberencana orgasme, selalu saja ditahanya. entah berapa kali orgasmeku gagal karena permainan tarik ulur mas agus, tapi saat ini ane sudah benar-benar di ujung orgasmeku, mas agus tak tahu kalau doggy style adalah gaya favoritku dalam bercinta.
‘arghhh….mas…maaassss….a rghhh…kocok terus mas’, ane menginjak tak sadar mengeluarkan suara keras.
‘arghhhh…setaaann…ngentooo tttt…..aku sampe masssss…..’, erangku tertahan. yah saat ane orgasme memang kebiasaan selalu mengeluarkan kata yang sedikit kasar, karena menurut suamiku itu seski.
mas agus membiarkan penisnya tertancap didalam vaginaku, memberikan ruang dan waktu untuk ane merasberencana orgasmeku. vaginaku berdenyut-denyut, seperti menyedot-nyedot penis yang masih tertancap didalam vaginaku.
bersama sisa tenaga ane membalikan badanku, terlentang mengangkang membuka kedua kakiku dan terangkat keatas, membiarkan mas agus me menginjak penetrasi kembali menggunberencana penisnya kedalam vaginaku.
bersama gaya missionary ini, mas agus memompa ane dari atas. perlahan-lahan pada awalnya dan makin lama makin cepat. mas agus ketara menikmati sekali pemandangan payudaraku yag berukuran besar ini, sambil mendesah-desah liar dia menciumi kedua payudaraku bergantian, mungkin makin tepatnya membenamkan mukanya kedalam payudaraku.
gesekan-gesekan penisnya yang terasa penuh di vaginaku, menginjak menaikan hasratku bersama cepat. ane menginjak merasberencana gelombang-gelombang kenikmatan yang semakin intense di sekujur badan bagian bawahku khususnya daerah vaginaku.
‘arghhh….terus mas…teruss…..’,
‘lagi mas…lagii……arghhhhh…’,
aku semakin belingsatan menahan sesuatu yang mendesak keluar dari dalam vaginaku yang tak bisa ane tahan sebenarnya.
‘arghh…….lagiiiiiiiii….m assssss…..ngentottttt…aku sampe lagi maaaaaaaassss…..’, sambil ane cengkram erat tubuh mas agus dan sedikit gigitan tertahan dipundak kirinya.
mas agus tak memberhentikan gerberencanaya, malah makin liar menghujankan penisnya kedalam vaginaku, ane hanya bisa memejamkan mata menikmati orgasmeku sambil ditusuk penis besarnya. dan bersama gerberencana cepat, mas agus mencabut penisnya serta mengarahkan penisnya kearah payudaraku.
‘arghhh…arghh…arghh….arr rghhhhhhhh’, 4 tembberencana besar dari penis mas agus membanjiri payudaraku yang besar ini bersama spermanya. panas seketika kulit payudaraku yang sensitif ini, namun cepat terasa hangat, sensasi yang ane senangi sebenarnya saat sperma tertumpah di payudaraku dan sedikit mengenai wajahku serta bibirku. ketaranya mas agus mengeluarkan sperma yang cukup banyak.
aku tarik penisnya, bersama tanganku kukocok lembut dan kumasukan kemulutku, ane bersihkan sperma yang menempel di penis mas agus. mas agus hanya bis pasrah serta mengerang menahan nikmat.
malam itu ane tak punya tenaga lagi bangkit dari tempat tidur untuk membersihkan sperma yang menempel di payudara, wajah, serta bibirku, begitu juga bersama mas agus. dia hanya tersenyum sambil mengecup mata kiriku, ane meraih bajuku dan membersihkan sisa sperma yang menempel di payudaraku.
malam itu untuk pertama kalinya ane merasberencana penis selain penis mas bram suamiku mengaduk-ngaduk vaginaku, mencicipinya bersama mulutku.
sempat terlintas dibenaku pertanyaan-pertanyaan seperti, dimana mas bram? apa dia sedang bersama mbak nia? apa mas bram tahu kalau temanya, mas agus menyetubuhi istri tercintanya? tapi otak dan tubuhku terlalu lelah dipakai untuk menikmati persetubuhan bersama mas agus, sudah tak bisa dipakai berpikir lagi dan mencari mas bram. dan ane pun terlelap disamping mas agus yang juga langsung tertidur. – cersex cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot, cerita mesum terbaru 2015
0 komentar:
Posting Komentar